Stroke adalah penyakit gangguan peredaran darah di otak.
Banyak yang belum mengetahui kalau stroke dapat terjadi di mata. Stroke mata
sangat berbahaya sebab bisa menimbulkan kebutaan. Penyakit ini bisa menyerang
usia muda. Pencegahan dapat di lakukan dengan menghindari faktor pencetusnya.
Stroke mata terjadi karena tersumbatnya pembulu darah pada
retina. Mata termasuk organ tubuh di mana pembulu darahnya paling awal berisiko
terkena sumbatan. Alasanya, pembulu darah pada mata lebih kecil di banding organ
tubuh lainya. Penyumbatan pembulu darah pada retina bisa terjadi pada pembulu
alteri (pembulu yang di aliri darah dari jantung ke mata) dan pembulu vena
(pembulu darah yang di aliri darah dari mata ke jantung).
Stroke secara awam bisa di analogikan seperti pipa di aliri
air. Jika aliran air dalam pipa tersumbat, air bisa mengumpul lalu pipa
mengembung hingga akhirnya pecah. Jika pembulu pecah, darah tumpah pada retina
sehingga mengakibatkan pengelihatan menjadi gelap, jelas dr. Referano
sepesialis mata.
Sumbatan pada pembulu vena terdapat dua jenis, Yaitu CRVO (
Central Retinal vein Occlusion) dan BRVO (Branch Retinal Vein Occlusion). Jika
terjadi penyumbatan pada pembulu darah vena, maka retina akan berwarna merah.
Hal ini karena pendarahan akibat pecahnya pembulu darah yang tidak dapat
menahan tekanan aliran darah yang tersumbat tersebut. Pada khasus ini,
pandangan penderita dapat kabur atau pengelihatan terasa tidak enak.
PENGELIHATAN HILANG TIMBUL
Khasus stroke mata umumnya terjadi pada pembulu darah vena.
Terdapat dua sifat, yaitu ischemic dan non-ischemic merupakan kondisi dimana
retina kekurangan oksigen. Stroke mata pada pembulu darah vena yang ischemic
jika di biarkan, sebagian besar akan menuju ke
glukomanuvaskular terang Referano. Namun untuk yang non-ischemic sepuluh
persennya bisa sembuh total.
Sedangkan penyumbatan pada pembulu darah arteri memiliki
risiko palin fatal yaitu kebutaan permanen. Penyumbatan pada arteri di tandai
dengan penurunan ketajaman pengelihatan secara mendadak, warna retina menjadi
pucat karena kurang mendapat aliran darah.
Penyumbatan arteri retina terdiri atas arteri retina pusat
atau CRAO (Central Retinal Arteri Occlusion) dan arteri retina cabang atau BRAO
(Branch Retinal Arteri Occlusion). Gejalanya penderita bisa mendadak kehilangan
pengelihatan atau pandangan gelap. Yang paling fatal adalah CRAO karena butuh
penanganan segera dalam waktu 24 jam, tuturnya. Lebih lanjut Referano
mengatakan bahwa untuk khasus CRAO jumblahnya relatif kecil yaitu satu
berbandaing 10.000 khasus.
Pada umumnya, stroke mata tidak di sertai gejala awal.
Pengelihatan bisa tiba-tiba gelap atau di sertai mata merah dan nyeri. Namun
ada pula yang mengalami pengelihatan yang hilang timbul. Oleh karena itu jika
pengelihatan mendadak hilang dan tak lama kemudian mapu melihat kembali,
sebaiknya segera memeriksakan diri. Bila di biarkan, kerusakan pada retina dapat semakin meluas yang
berakibat pada penurunan ketajaman pengelihatan hingga buta.
Peningkatan tekanan bola mata. Bila tidak segera di atasi
gangguan ini bisa menimbulkan kebutaan. Kondisi seperti itu merupakan gejala
penyumbatan yang terjadi pada pembulu karotis, yaitu pembulu penghubung antara jantung dan mata. Untuk khasus ini
dampaknya bisa sangat fatal. Setidaknya 40 persen penderita akhirnya meninggal
dunia.
BISA MENYERANG USIA MUDA
Stroke mata bisa menyerang usia muda atau
produktif.Berdasarkan pengamatan dari pasien yang di terima JEC diketahui,
jumblah penderita semakin meningkat dengan rentan usia yang lebih muda. Stroke
mata pad usia muda biasanya di sebabkan oleh infeksi yang menyebabkan gangguan
aliran darah dan kelainan-kelainan tertentu.
Gaya hidup tidak sehat di tengarai menjadi penyebab
penyumbatan pembuluh darah. Maka, agar terhindar dari penyakit ini harus di
kenal dulu faktor risikonya. Untuk mencegahnya, yang paling awal adalah
mengenal faktor risikonya.
Faktor risiko ini antara lain adalah hipertensi, diabetes,
kolestrol tinggi, gangguan jantung dan kekakuan pembuluh darah.
Penyakit-penyakit tersebut bersifat merysak pembuluh darah hingga mudah
tersumbat dan pecah. Selain itu juga dapat di sebabkan oleh kontrasepsi
hormonal dan rokok.
Stroke mata bisa menjadi gejala awal stroke otak. Bila faktor-faktor
risiko tidak segera di atasi, dapat terjadi penyumbatan di bagian lain,
misalnya jantung dan otak.
Jika penyumbatan di ketahui secara dini dan belum
menyebabkan kebutaan, maka penanganan masih bisa di atasi dengan baik. Sumbatan
bisa di buka dengan laser sehingga aliran darah bisa kembali lancer. Penderita
kemudian bisa melihat kembali meskipun tidak seratus persen.
LAKUKAN GAYA HIDUP SEHAT
Gaya hidup sehat menjadi kunci utama mencegah terjadinya
stroke mata. Biasakan mengatur pola makan dan istirahat, rutin berolahraga dan
menghindari kebiasaan merokok.
Rokok mengandung zat yang bisa menyebabkan terjadinya penyempitan
pembuluh darah, biasanya terjadi pada perokok berat. Nikotin dari rokok akan
masuk kedalam pembuluh darah, dan makin lama akan terus menumpuk sehingga
menimbulkan sumbatan di berbagai organ tubuh, termasuk mata.
Hindari pula makanan yang mengandung banyak kolestrol,
seperti goreng-gorengan, jeroan, daging kambing dan fast food. Imbangi juga
dengan olahraga secara rutin, minimal dua kali dalam seminggu. Bila memiliki
penyakit tertentu yang menimbulkan pengentalan darah, selalu rutin memeriksakan
diri dan mematuhi aturan pengobatan.
Faktor risiko tersebut harus dapat di kendalikan dengan baik
agar penyumbatan tidak kambuh. Bagi yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi
di anjurkan membatasi pemakaian garam. Sedangkan untuk penderita diabetes atau
kencing manis, disarankan menghindari makan manis dan selalu mengecek tekanan
dan gula darah.
=SEKIAN DAN TERIMAKASIH=
0 komentar:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung di blog ini,berkomentarlah dengan sopan.