
Kebanyakan pemuda Lebanon yang masih memiliki jiwa dan akal
sehat akhirnya memilih meninggalkan negrinya untuk mengadu nasip di Negara lain.
Mereka rela meninggalkan kampong halaman demi mendapatkan kehidupan yang lebih
baik. Bahkan sampai meninggalkan kekasih entah untuk waktu yang tak jelas.
Sepanjang sejarah Lebanon, pria mudah memang lebih memiliki bermigrasi
meninggalkan negrinya untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Satu Pria Banding
Lima Gadis
Kebiasaan para pemuda Lebanon bermigrasi untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih baik memuncak pada tahun 1975-1990. Saat itu tengah
berlangsung perang saudara, disusul krisis ekonomi yang terjadi tidak lama
setelah perang saudara usai. Keadaan tersebut di perparah oleh konflik
bersenjata yang terjadi antara kelompok pejuang Hizbullah versus Israel sejak
12 juli hingga 8 september 2006.
Kondisi tersebut tentu menyebabkan perbandingan antara
jumblah pemuda yang belum menikah dan jumblah perempuang yang juga lajang
menjadi jauh dari kata seimbang. Jumblah tersebut belum ditambahkan dengan perempuan
yang sudah menikah lalu menjadi janda karena berperang atau di tinggal
merantau. Bayangkan saja, di Negara kecil berpenduduk lima juta jiwa hanya ada
satu orang laki laki untuk menemani lima orang perempuan.
Karena itu, kaum perempuan Lebanon rajin menandai
penanggalan di rumah mereka. Dengan begitu, mereka tau jadwal lawan jenis
mereka yang mudik saat libur dari pekerjaan. Jangan heran jika anda bertandang
kesana di musim liburan di hari besar keagamaan, Anda akan melihat pancaran
kebahagiaan di wajah perempuan perempuan Lebanon. Musim liburan adalah saat
kaum perempuan menentukan lakta atau tangkapan, karena kaum laki laki yang
mencari hafkah di luar Lebanon pasti pulang kampong.
Mau tidak mau, kondisi tersebut mendorong terjadinya
persaingan ketat di antara kaum perempuan Lebanon. Jangankan untuk permasalahan
serius seperti menemukan calon suami. Untuk mendapatkan teman kencan saja,
aroma persaingan itu sudah sangat terasa. Sedikit banyak, keadaan ini
memengaruhi sisi psikologis kaum laki laki, mereka cendrung besar kepala.
Sebaiknya, banyak perempuan Lebanon yang cemas dan minder.
Berlomba Mendapatkan Calon
Suami
Menurut Profesor Sosiologi, Samir Khalaf, persaingan di
antara kaum perempuan Lebanon bukan semata mata tentang saling mengungguli atau
menunjukan siapa yang akhirnya dipilih. Menurut head of center for behavioral
Research di American University of Beirut ini, persaingan yang terjadi di
antara kaum perempuan Lebanon lebih kepada bagaimana cara mendapatkan lakta.
Yang dimaksut dengan tangkapan atau lakta disebut adalah laki laki Lebanon yang
memiliki masa depan cerah. Dalam arti, laki laki memiliki pekerjaan, kariernya
cemerlang, dan belum menikah.
Seorang pria Lebanon mengaku terkadang dirinya berada diatas
angin jika sedang didekati beberapa perempuan sekaligus. Saya senang sekaligus
bingung jika mereka mulai mendekati saya. Senang karena artinya saya termasuk
kedalam lakta, disisi lain saya binggung karena hampir semua perempuan yang
mendekati langsung meminta saya menikahinya, urai Alaa Manasski, seorang
pengusaha sukses asal Lebanon yang bermukim di Qatar.
Bisnis Biro Jodoh Laris
Manis
Sulitnya mencocokan persepsi antara perempuan dan laki lkai
ini ditangkap dengan jeli oleh Solange Sraih. Sraih memiliki perusahaan biro
jodoh yang di beri nama Pom D’Amor, ia menjelaskan, bisnisnya saat ini bejalan lancer.
Apalagi saat para bujangan Lebanon yang bekerja jauh dari kampong halaman tidak
memiliki banyak waktu untuk mencari calon pendamping hidup saat mereka mudik.
Saya selalu sibuk menghubungkan setiap pasangan. Sejak didirikan pada akhir
2006, ada empat pasangan yang sudah menikah dan dua lagi segera menyusul.
Jangan tanyak berapa banyak pasangan yang sudah saya pertemukan untuk menjadi
sepasang kekasih.
Atraktif Secara
Visual
Lain lagi yang di rasakan oleh Hala Nemer yang kini berusia
40 tahun. Nemer yang belum pernah menikah dan masih sendiri mengakui, bahwa
dirinya kesulitan mendapatkan seorang kekasih di Lebanon. Apalagi jika bersaing
dengan perempuan yang lebih muda. Persaingan untuk mendapatkan pendamping di
sini sangat ketat, apalagi perempuan sepertiku yang sudah tua. Lihat saja
perempuan perempuan muda sekarang berbusana dan bersikap menarik perhatian laki
laki, keluh Nemer.
Saat ini, kaum perempuan muda Lebanon memang lebih terbuka
dalam hal berbusana dan bersikap di depan laki laki. Tidak jarang mereka mengenakan
busana serba minim dan riasan tebal untuk menarik perhatian. Tidak sedikit dari
mereka yang rela melakukan operasi plastic di wajah dan bagian tubuh lainya
agar semakin menarik terlihat.
Menurut Profesor Khalaf, perempuang yang usianya lebih muda,
menjadi lebih beruntung dan memiliki kesempatan lebih besar mendapatkan lawan
jenis. Saat beranjak remaja, mereka menjadi pengamat social. Mereka belajar
dari generasi perempuan perempuan sebelum mereka bagaimana caranya menarik hati
lawan jenis. Di sisi lain, mereka memiliki poin tambahan yaitu usia yang masih
muda dan tentusaja tubuh yang masih kencang. Itu menjadi daya tarik utama,
jelasnya.
=SEKIAN DAN TERIMAKASIH=
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBetul sekali..sahabatku lama menduda di indonesia, ketika ditugaskan di lebanon pulang ke indonesia membawa jodoh
ReplyDeleteMungkin wanita Lebanon juga harus berimigrasi
ReplyDelete