Friday, January 8, 2016

Filled Under: , ,

Wanita Muda Lebanon Semakin Sulit Mendapatkan Pasangan



wanita lebanonLebanon dan Israel telah terlibat konflik berdarah selama lebih dari 20 tahun. Meski konflik sempat mereda, namun kedua Negara tersebut tidak pernah benar benar berdamai. Akibat konflik berkepanjangan itu, krisis ekonomi dirasakan rakyat Lebanon. Sebagian besar penduduknya menjadi pengangguran. Bukan karena mereka malas atau bodoh, tapi karena sebagian besar prusahaan tutup karena bangkrut.

Kebanyakan pemuda Lebanon yang masih memiliki jiwa dan akal sehat akhirnya memilih meninggalkan negrinya untuk mengadu nasip di Negara lain. Mereka rela meninggalkan kampong halaman demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bahkan sampai meninggalkan kekasih entah untuk waktu yang tak jelas. Sepanjang sejarah Lebanon, pria mudah memang lebih memiliki bermigrasi meninggalkan negrinya untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Satu Pria Banding Lima Gadis
Kebiasaan para pemuda Lebanon bermigrasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik memuncak pada tahun 1975-1990. Saat itu tengah berlangsung perang saudara, disusul krisis ekonomi yang terjadi tidak lama setelah perang saudara usai. Keadaan tersebut di perparah oleh konflik bersenjata yang terjadi antara kelompok pejuang Hizbullah versus Israel sejak 12 juli hingga 8 september 2006.

Kondisi tersebut tentu menyebabkan perbandingan antara jumblah pemuda yang belum menikah dan jumblah perempuang yang juga lajang menjadi jauh dari kata seimbang. Jumblah tersebut belum ditambahkan dengan perempuan yang sudah menikah lalu menjadi janda karena berperang atau di tinggal merantau. Bayangkan saja, di Negara kecil berpenduduk lima juta jiwa hanya ada satu orang laki laki untuk menemani lima orang perempuan.

Karena itu, kaum perempuan Lebanon rajin menandai penanggalan di rumah mereka. Dengan begitu, mereka tau jadwal lawan jenis mereka yang mudik saat libur dari pekerjaan. Jangan heran jika anda bertandang kesana di musim liburan di hari besar keagamaan, Anda akan melihat pancaran kebahagiaan di wajah perempuan perempuan Lebanon. Musim liburan adalah saat kaum perempuan menentukan lakta atau tangkapan, karena kaum laki laki yang mencari hafkah di luar Lebanon pasti pulang kampong.

Mau tidak mau, kondisi tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat di antara kaum perempuan Lebanon. Jangankan untuk permasalahan serius seperti menemukan calon suami. Untuk mendapatkan teman kencan saja, aroma persaingan itu sudah sangat terasa. Sedikit banyak, keadaan ini memengaruhi sisi psikologis kaum laki laki, mereka cendrung besar kepala. Sebaiknya, banyak perempuan Lebanon yang cemas dan minder.
wanita lebanon 
Berlomba Mendapatkan Calon Suami
Menurut Profesor Sosiologi, Samir Khalaf, persaingan di antara kaum perempuan Lebanon bukan semata mata tentang saling mengungguli atau menunjukan siapa yang akhirnya dipilih. Menurut head of center for behavioral Research di American University of Beirut ini, persaingan yang terjadi di antara kaum perempuan Lebanon lebih kepada bagaimana cara mendapatkan lakta. Yang dimaksut dengan tangkapan atau lakta disebut adalah laki laki Lebanon yang memiliki masa depan cerah. Dalam arti, laki laki memiliki pekerjaan, kariernya cemerlang, dan belum menikah.

Seorang pria Lebanon mengaku terkadang dirinya berada diatas angin jika sedang didekati beberapa perempuan sekaligus. Saya senang sekaligus bingung jika mereka mulai mendekati saya. Senang karena artinya saya termasuk kedalam lakta, disisi lain saya binggung karena hampir semua perempuan yang mendekati langsung meminta saya menikahinya, urai Alaa Manasski, seorang pengusaha sukses asal Lebanon yang bermukim di Qatar.

Bisnis Biro Jodoh Laris Manis
Sulitnya mencocokan persepsi antara perempuan dan laki lkai ini ditangkap dengan jeli oleh Solange Sraih. Sraih memiliki perusahaan biro jodoh yang di beri nama Pom D’Amor, ia menjelaskan, bisnisnya saat ini bejalan lancer. Apalagi saat para bujangan Lebanon yang bekerja jauh dari kampong halaman tidak memiliki banyak waktu untuk mencari calon pendamping hidup saat mereka mudik. Saya selalu sibuk menghubungkan setiap pasangan. Sejak didirikan pada akhir 2006, ada empat pasangan yang sudah menikah dan dua lagi segera menyusul. Jangan tanyak berapa banyak pasangan yang sudah saya pertemukan untuk menjadi sepasang kekasih.

Atraktif Secara Visual
wanita lebanon
Lain lagi yang di rasakan oleh Hala Nemer yang kini berusia 40 tahun. Nemer yang belum pernah menikah dan masih sendiri mengakui, bahwa dirinya kesulitan mendapatkan seorang kekasih di Lebanon. Apalagi jika bersaing dengan perempuan yang lebih muda. Persaingan untuk mendapatkan pendamping di sini sangat ketat, apalagi perempuan sepertiku yang sudah tua. Lihat saja perempuan perempuan muda sekarang berbusana dan bersikap menarik perhatian laki laki, keluh Nemer.

Saat ini, kaum perempuan muda Lebanon memang lebih terbuka dalam hal berbusana dan bersikap di depan laki laki. Tidak jarang mereka mengenakan busana serba minim dan riasan tebal untuk menarik perhatian. Tidak sedikit dari mereka yang rela melakukan operasi plastic di wajah dan bagian tubuh lainya agar semakin menarik terlihat.

Menurut Profesor Khalaf, perempuang yang usianya lebih muda, menjadi lebih beruntung dan memiliki kesempatan lebih besar mendapatkan lawan jenis. Saat beranjak remaja, mereka menjadi pengamat social. Mereka belajar dari generasi perempuan perempuan sebelum mereka bagaimana caranya menarik hati lawan jenis. Di sisi lain, mereka memiliki poin tambahan yaitu usia yang masih muda dan tentusaja tubuh yang masih kencang. Itu menjadi daya tarik utama, jelasnya.







                                                =SEKIAN DAN TERIMAKASIH=

3 komentar:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Betul sekali..sahabatku lama menduda di indonesia, ketika ditugaskan di lebanon pulang ke indonesia membawa jodoh

    ReplyDelete
  3. Mungkin wanita Lebanon juga harus berimigrasi

    ReplyDelete

terima kasih telah berkunjung di blog ini,berkomentarlah dengan sopan.