Bermain game memang menjadi bagian yang tidakterpisahkan
dari kehidupan anak-anak. Kondisi tersebut sama dengan yang di alami orang
dewasa saat mereka menikmati pekerjaanya. Namun bila di cermati lebih jauh
tentu akan di temukan perbedaan dan kesamaan pada keduanya. Salah satu
perbedaanya adalah pada pencapai tujuan. Anak-anak bermain di arahkan pada
upaya pencapaian kesenangan semata, sementara bekerja di arahkan pada pencapaian
aktualisasi diri. Sedangkan kesamaanya yang dapat di lihat dari kedua aktivitas
tersebut adalah sama-sama memberikan efek membahagiakan dan bisa membuat orang
yang bersangkutan kecanduan.
Kecanduan bekerja meski bisa menggangu, tapi masih dapat di
toleransi karena bisa memberikan peningkatan kesejahteraan. Lain halnya dengan
kecanduan game yang membuat sebagian besar orang tua resah lantaran dapat
menggangu aktivitas lain, terutama belajar anak.
Anak yang berlama-lama bermain game memang dapat berdampak
pada kehidupan fisik, psikologis dan sosialnya. Salah satunya adalah anak jadi
sulit konsentrasi, berprilaku pasif atau apatis ( tidak peduli) dengan
lingkungan sekitar. Bahkan yang banyak di keluhkan orang tua adalah munculnya perilaku
agresif pada anak-anak. Hal tersebut juga ditengarai karena banyaknya fasilitas
game yang banyak menyuguhkan adegan kekerasan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengatasi
masalah si anak adalah tidak mudahnya keluarga membendung akses game karena
ketersediaan akses dan teknologi yang ada. Membatasi mereka untuk mengakses
tidak selalu menjadi jalan terbaik, mengingat kehidupan yang akan dating teknologi
menjadi bagian penting, Efek lain anak menjadi kurang pergaualan ( kuper)
tatkala teman-temanya membicarakan game yang seru-seru. Menghadapi masalah ini
memang menjadi serba salah. Namun orang tua tak perlu kawatir karena yang perlu
ditanamkan adalah bagaimana anak mampu menggunakan teknologi secara tepat.
Cara yang mungkin dapat ditempuh mengingat si anak sudah bisa
diajak bicara adalah berkomunikasi dan meluangkan waktu lebih untuknya.
Ketersediaan waktu untuk bercengkerama merupakan salah satu bentuk pengalihan
dan dapat mengurangi frekuensi si kecil bermain PS atau video game. Tidak ada
salahnya jika orang tua sekali waktu ikut bermain game bersamanya dan tunjukan,
bahwa orang tua juga menyukainya.
Cara tersebut memiliki beberapa keuntungan yang akan
didapatkan antara lain, orang tua akan tau permainan apa saja yang dijalankan
anak-anak. Selain itu orang tua juga dapat mempelajari bagaimana anak
mengekspresikan emosi selama bermain, bagaiman mengatasi kegagalan, kekalahan
dan kemenangan.
Keuntungan lain orang tua bsa lebih dekat dengan anak
sehingga apapun yang dirasakan dapat dideteksi lebih awal. Misalnya si anak
sedang bĂȘte dan merasa perlu ditolong orang tua dapat membantunya. Dengan
begitu komunikasi dan keterbukaan dapat dengan mudah dijalin. Jalinan
komunikasi yang baik akan memudahkan orang tua mengarahkan anak seperti
mengajaknya membuat jadwal atau aturan kapan saatnya bermain dan belajar.
Misalnya ditetapkan waktu bermain 1 jam setelah belajar sore, maka saat dia
bermain orang tua harus komitmen untuk tidak menggangu bahkan bila memungkinkan
bermainlah bersamanya.
Demikanlah penjelasan dan saran dari artikel yang berjudul akibat anak kecanduan bermain game ini semoga yang
sudah membaca mendapatkan manfaatnya.
=SEKIAN DAN TERIMAKASIH=
0 komentar:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung di blog ini,berkomentarlah dengan sopan.