Wednesday, November 4, 2015

Filled Under: , ,

PENYEBAB KONFLIK ANTARA ORANG TUA DAN ANAK



Masih kecil anak anak sangat dekat dengan
Orang tuanya, setelah beranjang dewasa ia sudah
Menjaga jarak dengan orang tua.

anak bertengkar dengan ibuPerubahan perubahan yang menandai seorang anak kedalam usia pubertas. Pada anak laki laki, secar fisik mulai tumbuh bulu ketiak dan suara berubah membesar dari sebelumnya. Sedangkan anak perempuan, datangnya menstruasi dan payu daranya membesar.

Perubahan nonfisik pun akan terjadi seperti cara pikir dan emosi anak. Biasanya, anak mulai mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Anak yamg memasuki pubertas juga mengalami gejolak jiwa yang memengaruhi cara piker dan kepribadian anak.

Kenal Temanya
Anak juga mulai mencari hiburan lain di luar orang tua. Misalnya, hiburan dengan teman taman sebayanya atau hiburan yang lain. Kadang, mereka memiliki dorongan untuk mengidentifikasi orang lain di luar lingkungan keluarga.

Pengaruh lingkungan atau pergaulan ini harus di waspadai karena bisa berpengaruh kepada prestasi anak.Apalagi pada anak usia pubertas mulai melakukan hal lain di luar kebiasaan di masa waktu kecil. Misalnya, suka pergi bersama teman temanya. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengenal teman temanya si anak.

Pasalnya, pergaulan yang kurang tepat bisa mengurangi prestasi dan membawa anak ke hal yang negatif. Arahkan anak supaya ia bergaul dengan teman yang punya motivasi internal, punya cita cita, dan yang selalu meningkatkan prestasinya.

Berani Melawan
Orang tua perlu memahami bahwa anak bukan lagi anak anak saat mereka memasuki usia pubertas. Jadi, perlakukan mereka sebagai teman. Dimana  anda lebih mendengarkan dan jangan memperlakukan dengan keras, baik fisik maupun verbal. Misalnya, menasehati dengan kata kata keras dan tajam saat anak masih kecil.

Perlakuan keras semacam ini akan membuat anak trauma dan bingung menghadapi kehidupan di usia pubertas. Alangkah baiknya jika orang tua lebih bisa menahan diri dan mengedepankan komunikasi dan kasih saying.

Pemaksaan kehendak atau tindakan fisik, seperti memukul atau mencubit saat anak masih berusia dini, sebaiknya di hindari orang tua karena bisa membuat anak trauma. Saat puber, anak anak pun mulai melawan orang tua karena mereka merasa tidak puas dengan pengasuhan orang tua. Tak menutup kemungkinan anak akan menganggap orang tuanya sebagai musuh.

anak bertengkar dengan orang tua

Anak usia pubertas sering kali merasa kurang percaya diri dan malu dengan teman mereka. Selain itu, mereka kerap mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dan tidak realistis dalam melihat sesuatu. Misalnya, mereka merasa mampu berprestasi tetapi nilai akademis yang di dapat malah kurang memuaskan.

Dekati Anak
Sebelum memasuki masa puber, orang tua sebaiknya melatih anak bertanggung jawab dan mandiri. Latihlah anak menguasai keterampilan sesuai usianya dan asuh anak dengan mengedepankan komunikasi verbal yang santun, tidak menyinggung, serta tidak membuat anak trauma.

Orang tua yang tidak bisa mengontrol diri biasanya bermasalah dan bisa membuat anak ikut bermasalah.

Orang tua harus membekali anak anak usia pubertas ini dengan kepercayaan diri dan penuh cita cita. Anak yang memiliki cita cita akan memilih motivasi kuat untuk berprestasi dan mencapai cita citanya.

Oleh karena itu, pendekatan yang tepat adalah pendekatan persuasif  tanpa unsure kekerasan dan memaksakan kehendak. Luangkan waktu untuk menjadi teman anak, dengarkan keluahan anak dan cobalah membantu memecahkan masalah anak. Orang tua harus satu suara. Jangan sampai ayah dan ibu memiliki keputusan yang berbeda, karena bisa memicu konflik antara anak dan orang tua.




                                            =SEKIAN DAN TERIMAKASIH=




0 komentar:

Post a Comment

terima kasih telah berkunjung di blog ini,berkomentarlah dengan sopan.