Menjaga produksi sel
darah merah ternyata
Salah satu kunci penting agar terbebas dari
Nyeri haid.
Rasa nyeri yang datang ketika haid memang bukan main
mengganggu. Apabila anda sedang di hadapkan dengan serentetan aktivitas yang
tak bisa di tinggalkan. Jangankan beraktivitas secara maksimal, krluhan keluhan
seperti badan lemas, sulit konsentrasi, hingga ketidakstabilan emosi justru
membuat produktivitas merosot tajam.
Mentruasi atau yang lazim disebut haid merupakan siklus
bulanan wanita yang terjadi akibat perubahan fisiologis di dalam tubuh. Siklus
ini ditandainya oleh keluarnya darah dari rahim akibat luruhnya laisan dinding
rahim bagian dalam alias endometrium. Itu adalah bagian tubuh yang banyak
mengandung pembuluh darah.
Lebih lanjut,, jumblah rata rata darah dan cairan yang di
keluarkan saat haid adalah 35-50 mililiter. Pada khasus wanita yang mengalami
hypomenorrhea, jumblah cairan yang di keluarkan hanya 10 mililiter, sedangkan
pada yang mengalami hypermenorrhea cairan mencapai 80 mililiter.
Kurang Zat Besi
Hilangnya
pasokan sel darah merah saat haid
berdampak pula pada penurunan kadar zat besi dalam tubuh wanita. Pasalnya,, zat
besi terdapat pada hemoglobin yang berada dalam sel darah merah, saat terjadi
peluruhan dinding rahim, otomatis zat besi pun ikut terlepaskan dari tubuh.
Pada setiap tiga puluh cc darah dan cairan saat haid, maka 135 ribu juta sel
darah merah dan tiga puluh milligram zat besi ikut hilang.
Padahal berdasarkan angka kecukupan Gizi, jumblah zat besi
yang di butuhkan oleh wanita dalam rentan usia 19-49 tahun adalah sebanya 26mg
setiap hari. Fungsi revroduksi merupakan
alasan yang membuat angka tersebut jauh berada di atas angka kebutuhan zat besi
pada pria di rentan usia yang sama, yaitu hanya 19mg per hari.
Meski angka kecukupan zat besi dalam tubuh terhitung kecil,
kehilangan zat besi justru bisa berdampak besar pada kesetabilan tubuh.
Pasalnya, zat besi merupakan nutrien asensial. Ia diperlukan sebagai ko-enzim
dalam reaksi redoks alias reduksi
oksidasi di dalam sel.
Prinsipnya, sel darah tak akan bisa membawa oksigen jika tak memiliki zat besi.
Ketidak lancaran predaran oksigen lebih lanjut membuat proses metabolism tubuh
pun terganggu. Tak hanya sampai disitu, zat besi pun berperan dalam pembentukan
asam amino, kolagen, hormone dan neurotransmitter.
Sehingga saat terjadi kekurangan, selain proses peredaran
oksigen dalam tubuh tak optimal, tubuh nerasa kelelahan, dan kinerja fisik
terganggu, ia pun bisa memengaruhi aspek emosi. Akibatnya, saat kekurangan zat
besi wanita mudah mengalami perubahan suasana hati dan lebih sensitive. Ini
bisa berdampak pada anemia.
Tangkal PMS
Kecendrungan wanita yang ingin selalu menjaga bentuk tubuh
membuat mereka membatasi asupan makanan dengan tak tepat. Terlepas dari fungsi
reproduksi yang membuat wanit mengeluarkan zat besi lebih banyak semasa haid.
Keinginan menjaga bentuk tubuh tanpa memerhatikan asupan gizi ditengarai
sebagai salah satu alasan wanita lebih rentan mengalami defisiensi zat besi.
Padahal, di samping menjaga kelancaran metabolism, mencukupi asupan zat besi
per hari pun bisa mengurangi risiko terkena pre-menstrual syndrome(PMS)
Para peneliti dari university of Massachusetts Amherst school
of public health menemuakan fakta baru terkait konsumsi zat besi selama siklus
haid. Penelitian yang di publikasikan American journal of epidemiology ini di
ikuti oleh 3.000 wanita. Dari seluruh populasi tersebut, di temukan sebanyak
1.057 wanita menderita PMS sementara sisanya tidak.
Hasil penelitian menunjukan bahwa wanita dengan konsumsi zat
besi non-heme atau bisa di dapat dari protein nabati mengalami penurunan risiko
PMS sebesar 30-40 persen jika mereka mengonsumsi lebih dari 20mg zat besi
perhari.
Dengan demikian, disarankan wanit untuk memerhatikan asupan
nutrisi dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung zat besi agar defisiensi
dapat dicegah. Khususnya saat memasukan siklus haid. Perbanyak juga konsumsi
asam folat yang berfungsi untuk memproduksi sel darah merah. Pasalnya, pada masa ini wanita kehilangan banyak zat
besi.
Diet 3J
Lalu, pola makan seperti apa yang di anjurkan untuk wanita
agar terhindar dari keluhan PMS. Ada tiga kunci yang harus dipatuhi yaitu
jumblah, jenis, jadwal. Perhatikan jumblah kalori yang dikonsumsi, itu harus
sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas yang dilakukan. Kemudian, pilih juga
jenis makanan yang dikonsumsi dalam sehari. Itu harus bervareasi sesuai dengan
piramida makanan. Terakhir adalah jadwal, makan harus tetap tiga hari sekali
dan di selingi tiga kali snack.
Jenis makanan yang dianjurkan adalah 3-4 porsi padi-padian,
3-4 porsi sayuran, 2-3 porsi buah buahan,2-4 porsi bahan makanan sumber hewani
dan nabati. Dengan kata lain, sumber kalori dari karbohidrat sekitar55-60
persen dari total kalori. Sementara protein sebanyak 10-15 persen, lemak
sebanyak 20-25 persen, dan serat sebanyak 25-30 persen.
Disamping itu , batasi konsumsi gula dengan hanya konsumsi
empat sendok makan perhari, minyak sebanyak lima sendok makan, dan garam
sebanyak satu sendok makan. Terakhir, imbangi dengan air putih yang banyak.
=SEKIAN
DAN TERIMAKASIH=
ooo oke oke
ReplyDeleteohh begituu
ReplyDeleteoke oke
ReplyDeletewah agan pinter bgt
ReplyDelete