Segudang manfaat dari olahraga tidak bisa di pungkiri lagi. Mulai dari meningkatkan daya tahan
tubuh, menguatkan tulang, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi stress,
hingga menurunkan kadar kolestrol. Idealnya, olahraga dilakukan secara rutin
yaitu, 4-5 kali seminggu.
Kebutuhan akan olahraga berlaku untuk semua orang. Tak hanya
bagi mereka yang memiliki tubuh fit dan kuat, mereka yang memiliki keluahan
kesehatan tetap di anjurkan untuk berolahraga. Termasuk penderita penyakit
seperti penyakit jantung, diabetes,Osteoarthritis, dan hipertensi. Tentu saja,
dengan batas batas dan kebutuhan tertentu. Olahraga seperti apa yang tepat bagi
penderita penyakit tersebut.
PENYAKIT JANTUNG
Rajin berolahraga sangat penting bagi penderita penyakit
jantung. Selain menguatkan otot jantung, olahraga juga membantu menurunkan
tekanan darah dan kadar kolestrol. Olahraga teratur juga akan membantu
menurunkan berat badan yang merupakan faktor resiko serangan jantung.
Sebelum berolahraga, ada baiknya berkonsultasi dengan
dokter. Dokter akan merekomondasikan jenis olahraga dan program olahraga
seperti apa yang bisa di lakukan. Berkonsultasi dengan dokter juga penting bagi
mereka yang baru saja mengalami serangan jantung. Sering merasakan nyeri dada
atau susah bernafas, atau baru saja menjalani operasi jantung.
Beberapa jenis olahraga yang di sarankan bagi penderita
penyakit jantung di antaranya jalan kaki, berenang, joging,, atau bersepeda.
Lakukan secara rutin, yaitu 3-4 kali dalam seminggu. Sebelumnya, awali dengan stretching selama 5-6 menit agar otot
lemas. Setelah berolahraga, lakukan pendingin, jangan lupa lakukan jeda agar
anda tidak terlalu lelah. Jika anda merasa terlalu lelah atau merasakan gejala
ganguan jantung, segera hentikan olahraga. Sebaiknya, aktivitas ini di lakukan
pada pagi atau sore hari.
DIABETES
Diabetes mellitus merupakan sekelompak ganguan metabolis, di
tandai dengan metabolism glukosa abnormal yang menyebabkan hiperglikemia dan disiplideimia.
Hal ini di sebabkan oleh adanya kelainan pada
sekresi insulin atau kerja insulin, bisa pula keduanya.. DM adalah
penyakit progresif serius yang dapat menyebabkan berbagai resiko morbinitas dan
kematian yang signifikan, baik akut ataupun kronis. Komplikasi akut disebabkan
oleh hiperglikemia parah, sementara
komplikasi kronis ditandai dengan kerusakan, difungsi, dan kegagalan berbagai
organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan otak.
Olahraga bagi penderita diabetes sangat penting karena akan
membantu mengontrol kadar gula darah. Olahraga juga akan mengurangi risiko
terkena serangan jantung yang kerap di alami penderita diabetes.
Sebelum berolahraga, penderita diabetes sebaiknya konsultasi
dengan dokter untuk merencanakan jenis atau program olahraga yang tepat. Jenis
olahraga yang di pilih pun tergantung kondisi kesehatan anda. Umunya, dokter
akan mengajukan olahraga aerobic seperti jalankaki, joging, atau bersepeda.
Penderita diabetes biasanya juga memiliki masalah di kaki. Dokter akan
mengajukan untuk memilih jenis olahraga yang tidak menyebabkan tekanan pada
kaki seperti berenang dan bersepeda.
Sebelum berolahraga, lakukan pemanasan atau pendinginan selam
5-10 menit. Pemanasan dapat dilakukan dengan jalan kaki. Olahraga sebaiknya
dilakukan secara perlahan dan bertahap, tak perlu terburu buru atau memaksakan
diri. Tingkatkan intensitas dan durasi olahraga sesuai kemampuan.
Olahraga secara teratur sangat penting bagi penderita
diabetes karena bisa mengubah cara tubuh bereaksi sehingga lebih sensitive terhadap
insulin, jangan lupa mengecek kadar gula darah sebelum dan sesudah berolahraga.
Jika kadarnya terlalu rendah atau terlalu tinggi, tunda dulu hingga kadar gula
darah normal.
Memang terkadang kadar gula darah menjadi terlalu rendah
(hipoglikemia) saat berolahraga. Jika anda mengalami hal ini hentikan olahraga
dan hubungi dokter. Jangan lupa, banyak minum sebelum, selama, dan sesudah
olahraga. Siapkan cemilan untuk berjaga jaga
seandainya kadar gula darah tiba tiba drop.
OSTEOARTHRITIS
Osteoarthritis (OA) mayoritas merupakan kelainan degenerative,
yakni karena faktor usia. Biasanya, mulai muncul pada saat menginjak usia 40-50
tahun dan di alami oleh hampir semua orang meski sering di sebut pengapuran
tulang, pengapuran sebenarnya terjadi pada sendi. Umumnya, sendi yang mengalami
pengapuran adalah sendi sendi besar seperti sendi lutut, panggul, atau leher.
Bolehkah penderita OA berolahraga? Mitos mengatakan bahwa jika terasa sakit,
jangan lakukan, yang terjadi pada penderita OA justru sebaliknya. Olahraga low
impact, jika dilakukan dengan benar, justru bisa mengurangi rasa sakit
akibat OA, katanya. Olahraga akan menjaga sendi dengan cara memperkuat otot
otot di sekitarnya. Otot otot yang kuat pun lebih lanjut akan menggantian peran
sendi saat melakukan aktivitas, sekaligus menjadi semacam plumas bagi sendi.
HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan saat
tekanan darah melebihi batas atas prehipertensi. Ini dapat meningkatkan resiko
serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Hipertensi sering sekali tidak menunjukan
gejala, sehingga baru di sadari saat setelah terjadi gagguan organ,misalnya,
ganguan fungsi jantung,ginjal, atau stroke.
Resiko terkena hipertensi dapat di kurangi salah satunya
dengan rajin beraktivitas fisik atau berolahraga, hingga tekanan darah dapat di
kurangi. Prinsipnya, ada 3 tipe olahraga bagi penderita hipertensi, yakni
olahraga kardiovaskular atau aerobic untuk menurunkan tekanan darah dan
menguatkan otot jantung, olahraga untuk menguatkan otot dan membakar kalori
serta stretching. Lakukan selama 30
menit setiap hari, sebanyak 4-5 kali seminggu. Beberapa jenis olahraga yang
bagus bagi penderita hipertensi antara lain jalan kaki, jogging, berenang, atau
berkebun. Jangan lupa, konsultasi dulu dengan dokter sebelum mulai berolahraga.
=SEKIAN DAN TERIMAKASIH=
0 komentar:
Post a Comment
terima kasih telah berkunjung di blog ini,berkomentarlah dengan sopan.